Menelisik dibalik secarik kertas.. dengan peluh mu, masih sempatnya kau merajuk tertawa.
Bahagia itu pengorbanan ya, tanya ku.
Dengan gegap gempita setengah menunduk malu..
membuka warna baru dalam pondok keluarga ku.
Santun, hening.. tanpa banyak rektorika, tapi hati ini bergemuruh dalam harapan
Seperti sakura yang kuncup mungil nya telah nampak
Diam tanpa banyak kata, tanpa kau tahu aku sebenernya..
Penuh banyak usaha mencapai semerbak
Tak apa lah usaha..
Selama membuat kami tetap bersyukur
Tak apa lah bersikukuh..
Selama itu untuk nya
Tak apa lah menunggu..
Selama itu ridha-Nya
<3 <3
aaaaakkk
ReplyDeletesudah ada orang yang kau sebut pacar lagi kah?
bersiap kena tamparan telak "lagi" inisih
dari aku yang "hanya bisa" mengagumimu :D