Ika dan Tasya

Namanya Ika dan tasya, seorang kaka beradik yang sungguh menginspirasi ku. Sungguh, mereka hanyalah seorang anak kecil berusia 7 dan 4 tahun. Terlepas dari usia dan penampilan nya.. tidak ada yang janggal dengan mereka. Tapi, pertemuan kita terjadi dalam kisah yang berbeda.

Pertemuan kami, minggu 2 maret 2014 dimulai siang hari saat depok diguyur hujan. Sepulang dari melingkar bersama teman kampus, saya dan teman-teman memutuskan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan ditambah hujan yang membuat rasa lapar makin terasa hehe *alibi* Saat asik makan dengan lahap dan seru nya... sambil berlari-lari kecil datanglah dua bocah perempuan sambil membawa bungkusan kantong plastik besar. Mereka tidak meminta-minta, tidak pula meminta untuk dikasihani. Mereka hanya berteduh, berlindung dari hujan yang semakin deras.. tidak memakai sendal, rambut nyaris kusut dan berwarna kecoklatan tanda mereka terlalu banyak menghabiskan waktu di tengah terik matahari.

Tiba-tiba anak kecil itu berbalik badan menghadap kami... sambil melihat ujung piring tempat cumi asam manis tadi berada. Sontak saja temanku ku pun bertanya, "Kamu mau makan juga gak? pasti belum makan yaa?" dua bocah tadi menggeleng sambil menjawab "hmm belum kaaa"

Akhirnya teman ku memutuskan untuk memesan seporsi cumi dan nasi goreng untuk mereka berdua. lalu kami persilahkan mereka duduk diantara kami berempat. Ku ketahui akhirnya nama dua bocah itu adalah Ika dan Tasya. Ika, sang kaka yang memakai sebuah baju terusan yang basah berwarna biru dongker, tanpa sandal.. sambil menunggu makan pun kami ngobrol dengan sambil bertanya tentang kehidupan mereka. "kamu berdua ngapain disini dek?" dengan malu-malu sambil melirik satu sama lain, ia menjawab.. "minta minta lah kak disini" aaaaah jantungku berdegup.

dengan bahasa yang lucu nakal kadang jenaka, kami tertawa lepas dengan kesederhanaan ini.. mereka juga sekolah di sekolah gratis yang dibina oleh seorang pak ustadz.. ajarannya pun juga gak main-main! yaitu aqidah, fiqih dan ilmu agama lainnya... subhanallah, disaat anak lain bergutat dengan gadget, dan social lifestyle mereka.. Disini, di hadapan mata saya tergambar jelas sosok mungil dengan segala kekurangannya, dengan jerih payah untuk membantu sang ayah, ibu, dan kaka.. tetapi tidak lupa dengan kewajiban mempelajari agama di madrasah.

Oh, sungguh hari hujan yang berkah... dimana malaikat berbondong bondong turun mengijabah tiap doa. Semoga harapanmu nak, membuat kedua belahan jiwa mu bahagia :')




- Depok, 2 Maret 2014 -

Comments

Popular Posts