Saya dan Al-Insan


Assalamu'alaikum.. 
Hari ini mau cerita tentang rumah Quran, salah satu tempat bersejarah yang menjadi saksi perubahan saya dalam menjadi sahabat Quran :) masih ku ingat saat pertama kali melangkah ke dalam rumah itu, setahun yang lalu.. lagi lagi bapak selalu setia mengantar dan menunggu saya di depan pagar hehe.
Saat masuk ke dalam, ada beberapa ummahat yang akhirnya ku ketahui namanya adalah Bu hesti, Bu Nia, dan Bu mila. Mereka semua berwajah teduh... cerah... meskipun tanpa riasan hehe. Mungkin cahaya quran telah masuk ke dalam rongga-rongga hatinya ^^
Sembari menunggu giliran tes penempatan level, saya melihat sekeliling.. ya Rumah Quran, seperti namanya.. ia berbentuk rumah. dengan 5 ruangan yang mampu kami jadikan kelas belajar. dan satu kamar untuk kantor administrasi. Sederhana dengan karpet dan meja2 kecil untuk para pembelajar.

Akhirnya tibalah giliran ku untuk tes penempatan level. Saya diberikan satu lembar kertas lengkap dengan ayat-ayat Al Quran.. kalo dibaca sih, kedengerannya lancar-lancar saja. tapi tidak dengan Bu hesti, selaku pembimbing tes ku kali itu ~ dahinya kerap mengkerut pertanda ada yang tidak beres pasti dari bacaan ku... alamaaaak, bikin malu saja :"( 

Hasilnya pun langsung diputuskan hari itu juga. 
dan sukses saya kembali terjun bebas mengawali semuanya dari Level 1. Level mendasar belajar Al quran hiks hiks.. tak apalah pikirku saat itu. Kata Ibu hesti makhrojul Huruf ku masih belum baik. Dengan lapang dada saya ikhlas memulai semuanya dari 0 lagi :D

Hari pertama tahun ajaran rumah quran, saya diajar dengan ustadzah bernama Mariyati. Ibu mar ini tipikal ustadzah yang fleksibel dan kerap bercanda juga. Di minggu pertama Saya mengalami kesulitan mengucap huruf dengan makhroj nya ~ aaa benar benar bodoh saya kala itu! huruf tersulit itu ت dan ص sampai saya sariawan karena lidah saya seringkali tergigit! Saya terus belajar, praktik di depan kaca.. dan TARAAAAAA Alhamdulillah semakin lancar sampai saat ini :D

Level pertama berlalu, lanjut ke level dua disibukan dengan hukum bacaan al-quran.. ritme membaca saya yang cenderung cepat membuat saya kesulitas untuk menahan panjang harokat, hiks hiks..
dan seiring berjalan nya waktu Alhamdulillah sekarang saya berada di level 4, dengan ujian yang semakin menguras otak, mengembalikan stimulasi untuk menghapal dan teori yang membludak! Sempat terpikir untuk menyudahi semua ini.. tapi memikirkan bahwa level tahfidz di depan mata membuat harapan untuk menjadi seorang penghapal kembali bergelora >_< (Aamiin..)

Al-Insan sudah seperti keluarga bagi saya..

belajar menjadi ummahat tangguh seperti mereka
belajar menjadi pengajar dan pembelajar
belajar menjadi fakir Ilmu-Nya <3







Comments

  1. oot dikit yah :)
    denger2 udah mau nikah ya kamu
    selamat ya hutami maulinasari
    semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah

    oiya lupain aja kata2 aku sebelumnya yah
    tapi aku akan tetap mengagumi kamu kok :)

    selamat menempuh hidup baru tamiiii.... :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts