Ketika Amanah menjadi Pembelajaran
Waaaaw kenapa judulnya menerjam.. hmm
awal tahun ini dari hasil voting semena mena dari para shalihat iseng (re: tim
SPJ Jakarta) praktis saya terpilih menjadi Koord Regional Jakarta untuk tim SPJ
Jakarta. Udah tau kan SPJ itu apa? Solidaritas Peduli Jilbab, sebuah gerakan
dakwah dari @PeduliJilbab yang tumbuh kembang dengan pesat di social media
twitter.
Hmm kalo ditanya seneng atau gak,
analogi nya seperti diceburan kedalam kolam renang.. kalo saya gak bernafas di
dalamnya, saya tenggelam -_- alhasil learning by doing hehe, karena jujur saja
pengalaman saya dalam kepemimpinan hanya semasa menjabat sebagai ketua paduan
suara SMA. Sisanya, sebagai anggota divisi hihih :p
Tapi dari peduli jilbab saya belajar
bagaimana bersikap tegas, bertutur kata yang dapat dipahami dengan baik oleh
semua kalangan agar tidak salah pemahaman.. karena koordinasi kami nyaris lebih
banyak dilakukan via dunia maya. Simple sekali? Ooo tidak… harus berkutat untuk
membuat sebuah pengumuman agar menarik dibaca ^^, melatih kesabaran juga dengan
jaringan internet, dan satu misi utama saya… merangkul semua generasi SPJ
Jakarta untuk dapat bersatu J jangan sampai ada junior dan senior disini, toh kita
semua melakukan ini Lillah.. ya kan hehe XD
Saya kagum dengan kalian semua SPJ
Jakarta, begitu mudahnya kepercayaan dipertaruhkan melalui dunia maya, mungkin
jika bukan karena Allah tidak akan ada program kerja ini..
Ibarat sebuah keluarga, mungkin
seperti Ibu.. harus menyatukan anak sulung dan bungsu. Dengan ego masing-masing
mereka pun tumbuh dengan gaya dan pikiran sendiri. Namun alangkah indahnya
menyatukan perbedaan menjadi satu gerakan dakwah yang ciamik!
Terlahir
seperti mawar dan melati.. dua warna yang kontras beda
Bersama
tumbuh cantik dan merekah.. membawa warna bagi bumi Allah
Ukhti ~ ku
yakin hanya karena-Nya lah kita mampu bersama dalam perbedaan
Dan..
meleburkan warna baru bagi segenap ummat
Amanah
tertunaikan, ukhuwah terjaga dengan indah
In sya Allah
<3
Comments
Post a Comment